Edukasi Sigap Bencana untuk Anak (4y+)

September 06, 2019

Bagaimana cara memberi pengertian kepada anak usia 4 th tentang bahaya suatu bencana (misal gempa) agar dia tidak ketakutan dan sigap saat ada bencana?

Dijawab oleh Bunda Baiq Lily Handayani (Ketua Komunitas Perempuan Tangguh).

Jawaban: edukasi kepada anak dapat dilakukan dengan perlahan-lahan, sambil bermain, sambil ngeloni sambil memandikan, atau sambil jalan-jalan. Minimal dia harus mengetahui namanya sendiri, nama orang tuanya, jika bisa alamat rumah, no telp orang tua, nama sekolahnya dan nama desa.

Mengajari anak jangan dengan menakuti, tapi dinasehati perlahan sambil bermain. Tunjukkan dimana titik kumpul jika terjadi bencana. Misalkan terpisah, dimana harus bertemu.

Tanamkan prinsip selamatkan diri terlebih dahulu, jangan menunggu ayah dan ibu. Jika ayah dan ibu tidak ada, dan si anak merasakan gempa atau terjadi kebakaran maka dia harus segera menyelamatkan diri terlebih dahulu ke lokasi aman.

Kemudian ajari anak-anak siapa orang yang harus dia hubungi jika terjadi sesuatu di rumahnya. Kenalkan anak-anak dengan tetangga. Sampaikan bahwa jika terjadi sesuatu pada orang tua, maka dia harus meminta tolong tetangga atau menelpon sahabat orang tuanya.

Pahamkan anak anak bahwa kita berada di lokasi yang rawan terjadinya bencana, karena Indonesia berada di tiga lempeng tektonik dunia yang aktif.

Catatan untuk orang tua, juga pentingnya memperhatikan kearifan lokal setempat. Ingat mengapa saat kasus tsunami Aceh, penduduk pulau simeleu hanya sedikit sekali yang meninggal. Hal itu salah satunya disebabkan oleh adanya cerita rakyat tentang smong (ombak besar dan air surut).

Jadi cerita itu disampaikan secara turun temurun pada generasi berikutnya, yang kemudian membuat mereka lari ke atas gunung untuk menyelamatkan diri.

Lain halnya dengan masyarakat nias, mereka memiliki mitos tentang gempa bumi yang disebabkan oleh adanya ular yang bergerak gerak di bawah bumi. kemudian jika terjadi gempa anak anak lari ke luar rumah dan menusuk nusuk tanah sambil berkata diam (dalam bahasa daerah nias).

You Might Also Like

2 Comments

  1. Salam kenal mb🙏, baru tahu mb ada mitos itu, sampai sekarang masih diterapkan kah mb kalau gempa ditusuk² tanahny?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga mb. Iya betul, sampai sekarang mitos soal naga itu masih diterapkan dan dituturkan ke anak-anak oleh orangtuanya.

      Delete

Social Media

Member of

Pasukan Blogger @JoeraganArtikel

KEB ( Komunitas Emak Blogger)

Mom Influencer Indonesia

IIDN (Ibu Ibu Doyan Nulis)

Popular Posts