Panen Sayur Dari Teras Sepetak, Bisa dong!
February 04, 2020
![]() |
via inhabitat.com |
Bisa petik sayur dari halaman sendiri
adalah impian saya. Kita, maksud saya ibu-ibu tentu ingin memberikan makanan
konsumsi dalam hal ini sayuran yang selalu segar bagi keluarga. Bisa
dipetik kapan saja sekaligus menjadi
aksesoris teras yang cantik dan bermanfaat.
Disinilah tantangannya. Terbatasnya lahan yang dimiliki adalah kendala utama untuk menanam sayur sendiri di halaman apalagi di perumahan seperti saya sekarang. Karena itu belakangan metode urban farming digalakkan di kota-kota besar. Tak hanya untuk menghijaukan, tapi hasilnya juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi.
Disinilah tantangannya. Terbatasnya lahan yang dimiliki adalah kendala utama untuk menanam sayur sendiri di halaman apalagi di perumahan seperti saya sekarang. Karena itu belakangan metode urban farming digalakkan di kota-kota besar. Tak hanya untuk menghijaukan, tapi hasilnya juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi.
Menanam sayuran di halaman rumah kini menjadi trend. Satu diantara banyak metode yang populer adalah dengan menanam dalam polybag. Mengapa cara ini banyak dipakai,? Karena perawatannya
yang cenderung lebih mudah daripada metode urban farming yang lain semacam
hidroponik dan aquaponik. Selain itu, bahan baku berupa media tanam serupa tanah, cocopeat, sekam dan
peralatan juga lebih sederhana serta mudah didapat.
Untuk jenis sayurnya sendiri, saya biasa memilih sayuran berumur pendek dan benihnya mudah didapat misalnya dari limbah dapur.
Batang, akar, kulit atau biji sayuran yang setiap hari kita konsumsi bisa
ditanam kembali loh. Jadi kita tak perlu membeli bibit sayur di toko pertanian. Juga,
pilihlah sayur yang perawatannya cenderung mudah dan lebih tahan terhadap hama.
Berikut 7 jenis sayuran yang cocok untuk disemai dalam pot atau polybag:
1. Cabai
Siapa sih yang ngga butuh dengan cabai? Buahnya kita konsumsi setiap hari dan kadang ada saja cabai yang membusuk lalu berakhir ditempat sampah. Padahal, biji cabainya bisa kita keringkan lalu disemai di pot. Caranya: keluarkan biji cabai, angin-anginkan hingga kering. Siapkan media tanam, letakkan biji cabai dengan kedalaman kurang lebih 0,5 cm, siram setiap hari. Dalam 3-4 hari tunas cabai biasanya sudah muncul.
![]() |
via: grow-it-organically.com |
2. Tomat
Menanam tomatpun tidaklah sulit. Pilih tomat yang tua dan matang sempurna, cirinya adalah warna sudah merah terang dan permukaan sedikit lunak. Pisahkan biji, angin-anginkan, letakkkan dalam media tanam. Yang perlu diperhatikan adalah, batang pohon tomat tidak terlalu kokoh. Saat pohon tomat semakin tinggi, maka dibutuhkan penyangga untuk menopang daun dan buahnya.![]() |
via: texas-heirloom-tomatoes.com |
3. Daun bawang dan seledri
Saat berbelanja, saya sering memilih daun bawang dan seledri yang akarnya masih utuh. Tentu saja untuk ditanam kembali. Caranya, potong bagian batang kurang lebih 7-10 cm dari batas akar. Rendam akar dalam air selama satu hari lalu pindahkan ke media tanam. Daun bawang termasuk tanaman yang tahan terhadap hama termasuk kutu putih, tapi tidak dengan seledri. Seledri juga tidak tahan dengan kondisi yang terlalu basah, jadi hindari memberi banyak air pada tanaman seledri.![]() |
dokumentasi pribadi |
4. Bawang merah dan bawang putih
Tanaman yang satu ini bisa tumbuh dengan mudah dan termasuk yang tahan hama juga loh. Ambil beberapa siung bawang merah dan bawang putih. Untuk bawang merah, potong bagian atasnya kurang lebih 0,5 cm lalu tanam di media tanam. Tanaman bawang sangat menyukai sinar matahari, jadi pastikan pot berada ditempat yang terpapar sinar matahari sepanjang hari.![]() |
via: 1millionwomen.com.au |
5. Kemangi
Menanam
kemangi bisa dari batangnya yang sudah tua atau bisa juga dari biji yang tersembunyi dalam kelopak bunganya saat bunga sudah mengering. Ambil batangnya lalu tanam di media
tanah. Dalam satu atau dua minggu biasanya daun baru sudah muncul. Jika menanam dengan biji, tebarkan saja benih di media tanam dan perhatikan kecukupan air. Dalam beberapa hari benih kemangi akan muncul tunas. Tanaman ini
menyukai banyak air dan sangat mudah tumbuh. Sehingga tak perlu perawatan
ekstra.
![]() |
via: flowerian.com |
6. Kangkung
Kita bisa menanam kangkung dari limbah dapur. Biasanya saat membeli kangkung segar akarnya masih menempel. Pilih kangkung yang masih kokoh, tidak patah, dan akar masih utuh. Rendam batang kangkung dalam air bersih semalaman. Pindahkan ke media tanam bisa berupa tanah atau air yang sudah diberi nutrisi. Letakkkan di tempat yang terpapar matahari. Jika menggunakan air bernutrisi, pastikan air tidak menjadi habitat jentik nyamuk dengan membersihkannya setiap 3-4 hari sekali.![]() |
via: bibitbunga.com |
7. Bayam
Bayam mudah sekali hidup
tanpa perawatan khusus. Asalkan cukup air dan sinar matahari tanaman bayam
bisa tumbuh subur. Sama seperti kangkung, kita juga bisa menanam bayam dari limbah dapur. Pilih batang bayam yang telah di ambil daunnya, ukuran batang tidak terlalu besar juga tidak
terlalu kecil dengan akar yang masih utuh. Rendam dalam air bersih selama beberapa
jam, lalu pindahkan ke media tanam. Dalam hitungan hari batang bayam akan
bertunas kembali. Atau bisa juga dari bijinya. Pastikan biji bayam sudah
benar-benar kering dan siap tanam, tandanya adalah biji berwarna hitam pekat.
![]() |
via: jurnalorganik.com |
Dari pengalaman saya, tanaman
di atas adalah tanaman yang daur hidupnya tidak panjang. Artinya, setelah masa
panen bisa segera diganti dengan tanaman baru. Dalam satu hingga dua bulan kita sudah bisa
menikmati hasilnya. Tetap perhatikan kondisi tanah, kecukupan air dan
suplay cahaya matahari ya agar tanaman sayur kita tetap cantik dan segar.
Boleh juga sesekali diberi pupuk khusus sayur yang bisa dibeli di toko pertanian. Kalau saya malah ikut saran orang tua dulu, pupuk sayur cukup dengan micin hehehe. Etapi terbukti loh micin bisa bikin tanaman subur dan cepat besar. Ini karena kandungan natrium dan sodium dalam micin yang membuat tanah kaya akan unsur hara sehingga akar tanaman menyerap lebih banyak nutrisi.
Boleh juga sesekali diberi pupuk khusus sayur yang bisa dibeli di toko pertanian. Kalau saya malah ikut saran orang tua dulu, pupuk sayur cukup dengan micin hehehe. Etapi terbukti loh micin bisa bikin tanaman subur dan cepat besar. Ini karena kandungan natrium dan sodium dalam micin yang membuat tanah kaya akan unsur hara sehingga akar tanaman menyerap lebih banyak nutrisi.
Bagaimana mom's, tertarik untuk mulai mengisi teras dengan tanaman sayur?
23 Comments
Yang dicari selama ini akhirnya ketemu juga, terima kasih ya kak
ReplyDeleteIdenya menarik nih. Lumayan banget jadi engga perlu beli sayur deh. Dijamin sehat, apalagi kalau engga pakai kimiawi pengusir hama.
ReplyDeletebetul sekali mbak, lebih sehat karena organik :)
Deleteaaa lucu bangeet deh bagus idenya jadi pengen coba ini. Pemandangan indah pun bisa dipanen sendiri ya
ReplyDeleteyuk yak yuk mbak, selain cantik juga bisa dikonsumsi
Deletewah, ini artikel yang sedang saya cari-cari nih. Kebetulan baru pindahan rumah. Lagi senang menghiasnya. Pengen banget memanfaatkan taman yang sempit ini menjadi urban farming. Thanks ya bun for sharing.
ReplyDeleteashiaap, sama-sama mbak
DeleteAku suka nanam daun bawang sama sledri di rumah mba. Dan emang kepake banget soalnya banyak dipake di beberapa menu fav keluarga. Bayem pernah sekali waktu, sama terong. Tapi sekarang jarang soalnya gak Ada waktu hehehe. Alesaaan
ReplyDeletewah aku malah gagal terus sama seledri mbak, belum berjodoh sepertinya. Ditempatku banyak banget kutu putih, seledri kalo udah kena kutu putih langsng deh layu, huhuhu...
DeleteLha, depan rumah yuni udah ada tanaman cabenya. Kalau sayuran sih belum. Mungkin nanti. Tapi emang sih. Lebih enak, mau nyambel tinggal metik depan rumah. Simpel.
ReplyDeleteapalagi rawit ya, mau makan tahu atau mi instan tinggal colek dari jendela, hihihi..
DeletePernah nanam cabe, tomat, terong, kenikir dan bumbu dapur. Seneng dan seru pastinya. banyak manfaat ya mbak
ReplyDeleteih iya, betuuuul banget. di sayang-sayang kaya ngurus anak mbak, hihihi
DeleteWaaaah senengnya kalo bisa petik sayur sendiri dari halaman rumah. Lebih fresh dan lebih hemat wkwkwwk
ReplyDeleteaku jadi tertarik buat ikutan tanam tomat, nih.
yuk yak yuk mbak, tomat termasuk yang gampang numbuhnya loh
DeleteBiasanya aku punya daun bawang, selederi, cabe. Tapi entahlah sejak cuaca Jakarta panans dingin tak menentu lha kok mati semua. Mau mulai lagi masih malas. AKhirnya gak punya panenan deh.
ReplyDeletewah iya kadang cuaca juga ngaruh nih sama kesehatan tanaman..
Deletewah bahagia bangeeet liatnya, tinggal ternak ayam sama lele dan ikan mas. kalo tiap masak gak perlu ke tukang sayur deh hihi. suka banget sama rumah yang banyak tumbuhan gini, nanti kalo punya rumah sendiri juga mau begini ah. makasih bun inspirasinyaa
ReplyDeleteaku juga pingin bikin kolam buat lele, tapi ga ada lahannya. nanti-nanti lah barangkali ada rejekinya, hehe
DeleteWah bisa panen sayur dari teras rumah udah jadi idaman saya dari dulu. Asyik sekali bisa panen aneka sayur. Gak udah jauh-jauh beli ke warung ya..
ReplyDeletesetidaknya mengurangi devisit kas negara mbak, hehe
DeleteDi rumah baru ada cabe rawit, serai dan laos. Lainnya daun2 hias gitu. Ah, jadi pengen nanam bayam kangkung deh, kalau tau semudah ini. Makasih infonya Mbak
ReplyDeletelahan sempit pun bisa dimanfaatin yaa.. kerennn
ReplyDelete