(QnA) Pendidikan Seks Untuk Anak
October 08, 2019Resume kulwhap Pendidikan Seks Untuk Anak.
Dijawab oleh bunda Rima Melanie Puspitasari
take a village to raise your child |
Q:
Anak saya sekarang sedang di masa pubertas, bagaimana caranya untuk menerangkan pengelolaan hasrat suka terhadap lawan jenis?
A:
Banyak berikan
aktifitas fisik yang menguras tenaga sesuai dengan passionnya. Misalnya dengan olahraga,
berkomunitas yang positif, berorganisasi, kepramukaan dan sebagainya. Dalam
hadis di contohkan juga dengan berpuasa dan sholat malam dapat memberikan
dampak positif bagi anak yang sedang berada dalam tahap pubertas ini.
Q:
Tanda-tanda baligh anak laki-laki apakah
selalu dengan mimpi basah? Pernah anak teman belum mimpi basah namun suara
sudah berubah.
A:
Ciri-ciri anak
memasuki fase baligh memang banyak. Diantaranya : suara berubah; tumbuh rambut
di kemaluan; termasuk juga mimpi basah. Dan mimpi basah ini bisa di katakan
sebagai tanda paling akhir dan paling krusial untuk bisa menandai fase ini.
Q:
Anak perempuan saya kelas 5 SD sudah baligh, apakah sudah bisa
menjelaskan kapannya tentang hubungan seks? Dengan tujuan untuk jaga-jaga dan bagaimana caranya?
A:
Pendidikan seks sebenarnya bukan hanya menjelaskan tentang hubungan seks
semata. Yang lebih penting dan krusial adalah menjelaskan tentang tanggung
jawab terhadap diri sendiri, kemandirian, tentang tanggung jawab syariah dan
tanggung jawab masa depan. Bisa kita mulai dengan menjelaskan organ reproduksi tapi juga harus kita perhatikan sejauh mana pemahaman anak.
Q:
Bolehkah anak laki-laki dan perempuan
tidur bersama? Misalkan saat menonton TV
lalu ketiduran sampai pagi.
A:
Untuk hal ini
perlu diperhatikan tempat, tujuan dan niatnya untuk apa. Misalkan karenaurgensi
menginap di tempat saudara tidak massalah. Namun kita perlu menerapkan
aturan-aturan khusus. Misalkan dengan pakaian yang tetap menjaga aurat dalam
batasan anggota keluarga.
Q:
Bolehkah anak yang sudah baligh sesekali
tidur bersama ayah/ibunya?
A:
Sebaiknya tidak,
karena peraturan dalam Islam sendiri mengatakan bahwa pisahkanlah tempat tidur
anak saat mereka menginjak usia sepuluh tahun dan perlu disiapkan di usia
sebelumnya.
Q:
Apa yang harus saya lakukan ketika anak
saya yang kelas lima sekolah dasar sudah mengenal pacaran akibat di ciye-ciye
temannya?
A:
Lingkungan
memang menjadi faktor hal-hal demikian menjadi wajar.
Ketika
anak memberi tahu anda bahwa ia sudah punya pacar, mungkin anda sangat terkejut.
Namun penting bagi orang tua agar tetap bersikap tenang dan menghindari reaksi
yang berlebihan.tanyakan apa maksudnya punya pacar karena terkadang anak-anak
memiliki pemahama yang berbeda soal pacran. Bisa jadi yang di benak mereka
pacaran itu ketika mereka duduk di seblah lawan jenis atau bergandengan tangan
dengan lawan jenis yang mereka sukai. Dan jangan lupa tanyakan pula apa yang
mereka pahami tentang pacaran dan apa saja yang dilakukan ketika pacaran.
Tanyakan dengan nada lembut namun tegas agar anak mau menjawab, bukan malah
menghindar. Bersikap terlalu keras terhadap anak Sd yang sudah pacaran juga
bisa memicu anak untuk diam-diam berpacaran dan berbohong.
Pendidikan
anak di usia diatas sepuluh tahun itu seharusnya seperti mendidik seorang
tawanan . harus tegas sesuai aturan karena di usia ini anak sudah paham aturan
yang berlaku. Awasi pergaulan, media sosial, gadget. Tontonan dan bacaan anak.
Jangan sampai anak over nutrisi.
Walau
terlihat wajar, hal seperti itu baiknya tidak terjadi. Sibukan dengan hal
positif seperti olah raga, masuk ke sanggar keterampilan dan kegiatan lainnya
agar tidak fokus terhadap hal-hal yang tidak penting.
Q:
Bagaimana cara memaksimalkan peran orang tua yang LDM agar anak-anak kami tidak
mengalami kekaburan gender?
A:
Hal
seperti ini bukan lagi hal yang sulit di zaman serba modern seperti sekarang
ini. Kita manfaatkan teknologi untuk tetap menghadirkan peran ayah. Tatap mukan
secara langsung walau hanya lewat zoom misalnya. Tentu itu akan membangun
bonding.
Kemudian
saat sang ayah pulang, berikan waktu khusus untuk ayah bermain dengan anak.
Q:
Sebaiknya mulai kapan anak mulai tidak
tidur dengan orang tuanya? Anak saya perempuan berusia 4 tahun maunya dikeloni
bapaknya. Saya memang belum mengenalkan jenis kelamin antara ayah, ibu adik dan kaka, anak sayapun belum mengerti bahwa ia berbeda jenis kelamin dengan ayah dan saudara laki-lakinya.
A:
Sebetulnya aturan
memisakan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan itu di usia sepuluh tahun.
Tapi sudah bisa di sounding sejak anak mulai aktif dan bisa membedakan baik dan
buruk biasanya usia tujuh tahun.
Q:
Di usia berapa orangtua bisa mulai
mengedukasi anak soal area yang dilarang untuk disentuh dan seksual
harrasment?
A:
Ini sebaiknya dimulai sejak anak bisa diajak berkomunikasi, mengingat
bahaya ancaman dari luar yang begitu massive.
don't touch me! |
Q:
Bagaimana jika sudah terlanjur terjadi
seksual harrasment? Apa yang harus dilakukan. Saya pernah menemukan siswa
perempuan di usia Sekolah Dasar kelas satu
suka di pegang-pegang dadanya oleh ojek langganannya. Namun saat si anak
bercerita kepada Ibunya si Ibu justru malah tidak percaya. Apakah saya sebagai orang luar boleh mengambil
tindakan?
A:
Pertama
orang tua tidak boleh bersikap seperti itu. Karena hal seperti itu akan
membuat anak anak malas untuk jujur kedepannya karena takut tidak dipercaya.
Hal tersebut juga tentu membuat anak tidak percaya diri akibat ulah si ibu juga
membuat si ibu kehilangan kepercayaan dari anak. Akhirnya muncul sikap tertutup
dan hal ini tentu sangat berbahaya.
Hal
yang paling utama adalah kepercayaan dari orang tua, rangkulan, penerimaan dan
support dari orang sekitar.
Kita
sebagai orang luar boleh mengambil tindakan sambil pelan-pelan menyadarkan
orang tua korban.
Q:
Anak saya laki-laki berusia 5,5 tahun dan
dia tipe anak yang kurang suka permainan anak laki-laki seperti perang-perangan
(kekerasan) seperti anak laki-laki yang lain. Di sekolah ia lebih nyaman bermain
bersama anak perempuan yang lebih anteng sifatnya. Bagaimana sebaiknya saya
menyikapi hal ini?
A:
Ini
perlu di observasi lebih lanjut. Apakah memang dipengaruhi karena bakat,
karakter bawaan, rencana atau kurangnya figur ayah atau mungkin juga karena hal
lain.
Sebenarnya
tidak masalah jika anak laki-laki tidak suka bermain perang-perangan. Tidak
suka kekerasan alias harmony.namun memilih teman bermain perempuan tanpa di
imbangi teman se gender juga kurang baik. Jadi baiknya di obbservasi lebih lanjut.
Q:
Apa dampak anak melihat aurat orang
tuanya? Misalkan ketika hendak mengganti baju dan anak tidak mau ditinggal.
Usia anak saya 20 bulan.
A:
Tidak
dibolehkan menyingkapkan aurat di hadapan anak-anak yang sudah mumayyiz (sudah
dapat membedakan). Karena Allah Ta’ala telah memerintahkan kaum mukminin untuk
memerintahkan untuk memerintahkan mereka yang yang belum baligh di dalam
keluarga agar izin terlebih dahulu sebelum masuk kamar (orang tua) dalam waktu
yang tiga, sebagaimana firman Allah Ta’ala.
“hai orang-orang yang beriman,
hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki dan orang-orang yang
belum balig diantara kamu tiga kali dalam satu hari) Yitu : sebelum sembahyang
shubuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah
sembahyang isya’. (itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan
tidak (pula) atas mereka selain (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu,
sebagaimana kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah
Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah maha mengetahua dan lagi maha
bijaksana.” (QS. An-Nur ;58)
Inilah
ketiga waktu ketiga waktu yang Allah perintahkan agar kita memerintahkan
anak-anak kecil untuk izin terlebih dahulu padanya. Dan itu merupakan waktu-waktu
seorang berpakaian seadanya.
Al-Allamah
Ibnu’Asyur rahimahullah berkata dalam tafsirnya ‘At-Tahrir wat Tanwir’ “ini
merupakan waktu-waktu anggota keluarga menanggalkan pakaian mereka (yaitu
berpakaian seadanya), maka buruk sekali jika anak-anak meliahat aurat mereka.
Pemandangan tersebut akan terus terekam di benak sang anak, karena hal itu
bukan perkara biasa yang dia lihat. Disamping hendaknya sang anak di didik
untuk menutup aurat agar menjadi akhlak dan kebiasaan mereka apabila sudah
besar”.
Demikianlah
adab terhadap anak-anak, hendaknya mereka dicegah agar tidak melihat aurat,
karena hal tersebut akan mengakibatkan kerusakan ketika sudah besar.
Q:
Saya
pernah dengar, pendidikan seks paling pertama adalah mengajarkan pada anak
untuk menyebut nama kemaluan kita dengan nama yang sesungguhnya, penis atau
vagina sebelum mengajarkan pada anak bahwa bagian tersebut adalah bagian yang
tidak boleh disentuh orang lain selain orang tuanya. Nah untuk mebiasakan hal
seperti itu bagaimana mana ya bu dan dimulai usia berapa?
A:
Saat mengajarkan anak menyebut nama-nama tersebut
tentu juga tidak boleh dilepaskan dengan mengajarkan tentang adab dan
kesopanan. Bahwa nama tersebut tidak boleh sembarangan diucapkan karena itu
bagian dari aurat.
Q:
Bagaimana cara memberi pengertian pada
anak. Anak saya laki-laki usia tujuh tahun dan kalau lihat perempuan berbaju
seksi di televisi ia selalu mencuri-curi pandang.
A:
Hal ini tentu
dipengaruhi oleh banyak hal. Diantaranya lingkungan, makanan, nutrisi berlebih
, gadget, tontonan dan sebaginya. Baligh sebelum waktunya. Jika sudah terlanjur
demikian, maka sepeti air bening yang sudah terlanjur kena kopi. Limpahi dengan
banyak air putih agar noda tadi bisa menghilang dan kembali jerbih. Dengan apa?
Perbanyak kegiatan positif, mengaji dan berdikusi dengan orang tua. Puasa dan mendekat dengan
agama juga ilmu yang bermanfaat. Berikan lingkungan baru yang lebih sehat.
Q:
Apa kita harus selalu percaya dengan anak, sedangkan kita tahu si anak
pernah beberapa kali berbohong
A:
Tergantung
orang tua ingin mebangun hubungan yang seperti apa dengan anak. Sebetulnya jika
mau jujur, apakah ada manusia yang terlepas dari kebohongan?apakah kita sebagai
orang tua tidak pernah sekalipun berbohong dengan sang anak? Walaupun itu
dengan dalih kebaika sekalipun. Lalu bolehkah anak tidak boleh percaya lagi
terhadap orang tuany yang kerap berbohong pada anak?
Anak
berkata bohong biasanya karena ia sudah berkata jujur namun tidak di apresiasi bahkan kadang dimarahi. Contoh : saat anak
memecahkan piring, dia akan buru-buru menyangkal perbuatannya karena kuatir di
omeli oleh orang tuanya.
Jadi jika ada anak yang kerap berbohong, maka seharusnya yang perlu intropeksi
adalah orang tuanya terlebih dahulu.
Q:
Bagaimana menghadapi anak kelas satu
Sekolah Dasar (perempuan), kalau pulang sekolah kadang bilang “Bu, si A itu
ganteng lho, putih, rambutnya rapi.” Sambil tersenyum.
A:
Wajar jika seorang anak yang sudah
menstruasi karena hormon estrogennya sudah siap dibuahi. Sudah siap hamil dan
melahirkan jadi wajar kwtika sudah menyukai lawan jenis. Jika belum itu
tandanya anak sedang menuju ke arah pubertas. Persiapkan pendidikan Aqil Baligh
untuknya. Agar saat anak menginjak masa menstruasi ia sudah siap dengan resiko
dan tanggung jawabnya.
Namun jika dilihat
secara biologis seharusnya hal-hal diatas belum terjadi. Karena seharusnya
masih jauh anak usia tujuh tahun untuk hal seperti itu.
Q:
Bagaimana cara menangani anak kelas
enam sekolah dasar yang sudah tahu video porno dan melakukan onani dengan
teman-temannya?
A:
Adiksi terhadap
gambar atau film porno haruslaah di waspadai oleh orang tuanya.
Tayangan-tayangan yang disajikan akan tersimpan pertama kali dalam memory
jangka pendek (short term-memory) maka adegan yang dilihat akan muncul
sewaktu-waktu menjadi sebuah bayangan yang mengganggu. Ini merupakan dampak
kognitif akibat paparan stimulus yang kuat maka akan mempengaruhi proses
berpikir.hal ini akan mendorong pada masalah-masalah kognitif seperti sulit
konsentrasi dan suka melamun. Selain masalah kognitif juga mengakibatkan
masalah psikologis seperti cemas yang tidak jelas sebabnya, bingung, mudah
tersinggung, marah dan lain-lain. Kita bisa memperbaikinya dengan sering
melakukan diskusi dan memberikan anak masalah yang harus dipecahkan agar
waktunya tersita. Selain itu sibukan dengan hal positif, puasa dan mengaji
selain itu dekatkan anak dengan orang tua. Karena orang tuanya laha yang
seharusnya berada di dekatmereka dan menyembuhkan anak. Tegas boleh, namun
tidak dengan amarah.karena hal tersebutjustru bisa membuat anak makin lari dari
orang tua dan mencari pelampiasan.
NOTE :
Peran orang tua sangatlah
penting untuk mengajarkan pendidikan seks kepada anak. Hal ini bisa dimulai
sedini mungkin ketika sang buah hati sudah bisa diajak berkomunikasi. Baiknya orang
tua menjadi pengamat yang hebat untuk mengamati sejauh mana perkembangan anak.
Dimulai dengan memperkenalkan batasan-batasan aurat kepada anak. Orang tua juga
harus mulai mempersiapkan untuk memisahkan kamar tidur anak mulai usia sepuluh
tahun juga mengenalkan waktu-waktu tertentu untuk melayani anak. Juag
membiasakan anak meminta izin terlebih dahulu sebelum masuk kamar kedua orang
tuanya. Sebaiknya orang tua memberikan kegiatan positif dan mengajarkan anak
lebih dekat kepada Allah untuk mengalihkan perhatian anak dari hal negatif.
0 Comments